Populer

Minggu, 14 Oktober 2012

Tabir hidupku . ..

Kadang bahagia bisa ku rengkuh
Kesdihan bisa ku tepis
Tapi kenapa hari ini???
Ada apa denganKu?
Aku marah sangat marah, benci sangat benci mereka yang telah menyakiti
Dan melukai hati dan peRasaan ibu dan adikKu. ..
Sampe-sampe air mata ibu mengering di matanya.,
Tak bisa ku bayangkan sakitnya goresan luka itu..


Setelah mendengar cerita mereka,
Hatiku hancur berkeping-berkeping, ...
Apa ini yang disebut sebuah keluarga, yang saling menyayangi.
Dulu Tanteku, berbaik hati tapi nyatanya sekarang dia bukan manusia yang baik.
Malah manusia yang menghancurkan mimpi-mimpi adikku.

Aku sadar kami dari keluarga sederhana,
Tapi pantaskah kau berprilaku seKEJAM itu?
padahal dulu ibuku selalu menyanjung-nyanjung dirimu bak bidadari.
ternyata bukan bidadari tapi bidadara.

Kuliah ku jadi terhambat, uang pun susah ku dapati lagi.
Aku sedih jika harus melihat ibuku dan ayahku bekerja membanting tulang
Hanya demi sesuap nasi.
Apakah aku harus mengemis di sepanjang jalan?
Kadang aku merasa tak sanggup meneruskan hidup ini lagi.
Cobaan terlalu berat untuk ku lewati bersama mereka.
Pikirku hanya akan menambah beban saja.
Adilkah hidup ini ya Allah?
Kenapa semua terasa sangat menyakitkan?

Banyak orang berpikir aku adalah anak orang kaya, nyatanya tidak teman.
Aku hanyalah anak seorang penjual ikan dan seorang nelayan.
Sedih rasanya melihat kedudukanku seperti itu,
Tapi, aku berpikir lagi buat apa aku harus malu mengakui mereka adalah ayah dan ibuku.
Mereka adalah kebangganku, mereka letak kehormatanku.
Aku bangga hidup seperti ini dan sangat bahagia rasanya, belum tentu orang kaya bisa sebahagia diriku yang berada di tengah-tengah keluarga sederhana ini.

Banyak juga yang berpikir aku selalu senang tak pernah sedih, tidak teman.
Di depan kalian aku memaksa untuk tersenyum dan terlihat bahagia tapi sebenarnya hatiku sangat rapuh. Terkadang kalo aku di kosan selalu meratapi hidupku.

Dan disini janji itu terikrarkan.,
Bahwa aku harus menjadi orang sukses, yah meski nantinya sarjana yang ku raih adalah spd,
Jadi seorang Guru. Aku harus benar-benar dengan kesungguhan dan tekad ku
untuk mengangkat derajat orang tuaku di mata masyarakat yang selama ini memandang sebelah keluargu.

Kiranya teman-teman yang mengalami hal yang sama tidak bersikap bodoh dalam menyikapi tabir hidup ini. Perlu adanya ketegaran dan ketabahan dalam mengarungi hidup. agar kita tak mudah terprovokasi dan jatuh di lembah hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar